Saat dalam perjalanan pulang dari kampus, di daerah lembah UGM, saya agak sedikit heran melihat didepan kok agak macet dan banyak motor berkerumun dipinggir jalan. Setelah agak mendekat baru terlihat bahwa kerumunan motor tersebut ternyata adalah serombongan anak SMP (wah, seharusnya kan anak SMP belum bole naik motor ya).
Rombongan tersebut ternyata sedang persiapan untuk konvoi keliling kota naik delman istmewa (wakkssss...). Anda pasti tau, mereka mau konvoi merayakan kelulusan mereka. Walaupun tidak seperti kakak2nya di bangku SMA yang cenderung tidak beradab, mereka lebih sopan. Baju masih utuh tidak dipilox (atau belum, hehe..) dan beberapa diantaranya memakai seragam batik, karena hari itu hari Jumat. Mungkin sayang kalo batiknya dicorat-coret, padahal masih bisa dipakai kondangan bareng emak. Ketua rombongan alias yang bakal jadi pembuka jalan juga tampak, karena sudah bawa bendera kebangsaaan.
Tadinya saya hanya menganggap ini adalah kenakalan remaja biasa. Walaupun kemudian setelah sampai rumah saya jadi bingung campur kaget, karena ternyata hari itu belum pengumuman kelulusan SMP, masih minggu depan. Lantas, kenapa mereka mau mengadakan konvoi????
Apa yang dibanggakan dari berkonvoi keliling kota sementara mereka sendiri belum tau bakal lulus atau tidak. Inikah mental anak sekarang? Yang penting happy dulu sebelum pengumuman takdir mereka. Takutnya kalau takdir sudah dibacakan, maka tidak bisa lagi ber-happy2 bareng teman2.
Hei anak muda, jalanmu masih panjang. Jangan terlena oleh nikmat dunia. Kerja keraslah, hiduplah sederhana, dan dan bersikaplah pantang menyerah. (sebuah nasihat yang sebenarnya lebih ditujukan untuk diri saya sendiri, haha...)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar