Sabtu, 27 Juli 2013

Cibinong, kota pinggiran yang macet pol...

Sudah lama saya tidak menulis di blog ini, semenjak membuat blog baru, pan-indonesia.blogspot.com, yang berisi cerita perjalanan saya mengunjungi tempat - tempat menarik di Indonesia. Saya hampir lupa punya blog ini, yang saya bikin pada saat masih kuliah, dengan tujuan mencurahkan peemikiran saya saat itu, yang agak aneh, radikal, ekstrim tapi logis.

Saat ini saya sudah bekerja di Badan Informasi Geospasial (BIG), dulunya bernama BAKOSURTANAL - Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional. Kantor BIG ada di Cibinong. Hanya ada satu kantor di Indonesia, dengan wilayah kerja seluruh Indonesia. BIG adalah lembaga pemerintah non kementrian yang bertanggung jawab dalam menyediakan Informasi Geospasial (seperti peta topografi, peta batimetri, dll) bagi kepentingan nasional.

Kantor saya ada di Cibinong, jadi tiap hari saya berkutat di kota ini. Cibinong sebenarnya adalah kecamatan yang menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Bogor. Terletak di sekitar 40 km dari Jakarta ke arah Bogor. Kota ini tipikal kota urban. Dengan mayoritas penduduk yang saya perkirakan bukan penduduk asli. Sebagian berbahasa sunda tapi bukan sunda tulen karena sudah bercampur dengan logat ibukota. Jadilah kota ini sebagai kota pinggiran ibukota. Dan seperti kota pinggiran yang lain, kota ini selalu macet, semrawut, dan berantakan. Sip!!

Read More......

Sabtu, 22 Mei 2010

Gunakanlah languange yang good dan benar (part 2)

Ini adalaha lanjutan dari tulisan sebelumnya.
Setelah kejadian yang aneh bin ajaib tersebut, saya jadi penasaran dengan kalimat - kalimat campur aduk. Ingin rasanya menemukan kasus - kasus itu lagi. Dan akhirnya muncullah beberapa kejadian yang dilakukan oleh orang - orang penting. (kali ini obyeknya orang-orang penting, bukan pramusaji lagi, hehehe...)


Pertama, saat Upacara Wisuda UGM bulan Mei kemarin, kebetulan saya ikut didalamnya (sebagai wisudawan tentunya, haha, nggaya..). Upacara Wisuda (yang membosankan), akhirnya sedikit "hangat" saat pembacaaan sambutan Wisudawan yang dibacakan oleh seorang wakil wisudawan (kebetulan perempuan). Saya lupa dari fakultas mana. Dia membacakan naskah sambutannya dengan berapi - api sekaligus mendayu - dayu. Gaya membacanya persis dengan gaya berbicara dari pembawa acara INSERT (tau kan seperti apa...).

Tapi bukan itu fokus kita. Biarlah dia membawakan sambutannya dengan gaya seperti itu. Yang saya cermati, beberapa kali dia mengucapkan kata dalam bahasa Inggris yang sebenarnya bisa diucapkan dalam bahasa Indonesia. Saya sendiri lupa apa saja kata - kata-nya, yang saya ingat hanya satu. Dia mengucapkan seperti ini,

"... (bla bla bla) Kita harus menerapkan Long Life Education"

Waduh.. beberapa hadirin mulai bisik - bisik. Entah karena gaya berbicaranya atau punya pikiran sama seperti saya, mencermati pencampuradukan bahasa.
Padahal, saat sambutan Rektor, beliau mengucapkan pidatonya dengan bahasa yang baik dan benar (tentunya tanpa mencampuradukkan bahasa..).
Ya sudah, kita lanjut saja..

Kedua, saat saya membaca koran Republika kemarin, saya menemukan sesuatu yang juga janggal. Yaitu pada berita mengenai mundurnya Anggito Abimanyu dari Departemen Keuangan karena tidak diangkat jadi Wakil Menteri Keuangan, ada beberapa kalimat dari dia yang (lagi-lagi) mencampuradukkan bahasa. Seperti,

°Saya tidak against siapa-siapa, ya. Saya hanya mengatakan prosesnya harus ada yang diperbaiki. Itu merupakan ungkapan dari saya sendiri"

"I'll be back" (waduh, kayaknya jadi ingat film apaaa gitu)

"Saya tidak mengatakan itu (kecewa dengan istana), tidak ada language seperti itu. Kan saya punya hak asasi juga, yang saya katakan saya terusik harga diri saya dan itu hak asasi yang saya sampaikan,"

Wah, ada banyak ya... Ternyata orang - orang penting juga mengidap sindrom pencampuradukan bahasa. Mungkin tujuannya lain dengan yang dilakukan orang biasa seperti kita-kita. Secara, posisi dan jabatannya kan tinggi, hehe..

Dan terakhir, ternyata orang nomer satu di Negeri ini juga melakukan hal yang sama. Mencapuradukan bahasa ternyata sudah menjangkiti semua kalangan di negara kita (halah halah..). Apa mungkin ya kita merasa rendah diri dengan bahasa Indonesia kita sendiri???

Simak cuplikan pidato dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono berikut menanggapi berita banyaknya orang Indonesia yang berobat ke luar negeri,

"Setelah kita bangun klinik, rumah sakit kelas 3 di tanah air, saatnya kita membangun lagi rumah sakit berkelas internasional. Saya tidak happy bangsa kita sedikit-sedikit berobat ke Singapura, Tokyo, Jerman, Australia, dan sebagainya. Kita harus dirikan moderns hospital yang jadi spesifikasi unggulan kita,"

Tidak happy???
Moderns hospital??

Sumber:
koran.republika.co.id/koran/14/111509/Anggito_Saya_Difitnah

http://koran.republika.co.id/koran/16/111574/Anggito_Saya_akan_Kembali

http://www.detiknews.com/read/2010/05/21/112145/1361383/10/sby-saya-tak-happy-bangsa-kita-sedikit-sedikit-berobat-ke-singapura


Read More......

Gunakanlah languange yang good dan benar (part 1)

Suatu saat, saya makan di FoodFest, sebuah rumah makan yang tenar di kalangan remaja, di sekitar jalan Kaliurang Jogja. Setelah duduk, pramusaji (atau "waitress" kerennya) mendatangi kami dan memberikan buku menu. Saya lihat-lihat sebentar, dan langsung membuat keputusan: mie Jawa dan es Jeruk Nipis, nyam nyam nyam...

Lantas saya bilang kepada mbak-nya, "Mbak, saya pesan mie Jawa dan es Jeruk Nipis". Tapi mbak-nya malah sibuk dengan "alat" di tangannya,
"sebentar mas.." jawabnya sambil mengutak atik "alat" tersebut.
Rupanya FoodFest sudah mengaplikasikan teknologi maju, hahaha, setiap pesanan kita ditulis di suatu "alat" yang langsung dikirim secara online ke dapur (analisis saya seperti itu). Mungkin tadi "alat" nya belum siap, jadi harus diutak-atik dulu.

Setelah siap, mbak-nya melanjutkan, "Tadi pesanannya apa mas?"
"Mie Jawa dan es Jeruk Nipis" jawab saya
dan dia menulis pesanan saya di "alat" tersebut.

Setelah selesa ditulis, (nah inti cerita dimulai disini), dia mengucapkan sesuatu yang membuat saya mau ketawa sekaligus miris. Dia bilang begini,

"Yak, saya REPEAT lagi ya mas pesanannya, satu mie Jawa dan satu es Jeruk Nipis"

DUERRRR.....!!!

"...saya REPEAT..." Apa - apaan ini, bahasa kok dicampur aduk. Padahal sebenarnya dia bisa dengan mudah mengucapkan,

"Yak, saya ULANG lagi ya mas pesanannya, mie Jawa dan es Jeruk Nipis"

atau

"Yak, saya BACAKAN lagi ya mas pesanannya, mie Jawa dan es Jeruk Nipis"

Saya heran, kenapa sekarang banyak yang mencampuradukan bahasa. Memasukkan (atau meyelipkan) kata dalam bahasa Inggris ke dalam kalimat bahasa Indonesia.

Kalo dipikir pikir, mungkin alasannya begini ya:
1. Supaya terlihat keren
2. Supaya terlihat jago bahasa Inggris
3. Aslinya memang lebih jago bahasa Inggris daripada Indonesia
4. Meniru Cinta Laura
5. Hasrat mengucapkan sesuatu dalam bahasa Inggris yang tidak terbendung
6. Muka boleh melayu, kulit sawo matang, tapi lidah British doong..
7. Mungkin muka saya seperti bule, jadi mau menyesuaikan dengan saya, hahaha....

Sebenarnya, istilah - istilah dalam ilmu tertentu, yang padanan katanya dalam bahasa indonesia terasa aneh, sepertinya tidak apa-apa bila kita menyebutnya menggunakan bahasa inggris (menurut saya sih).

Seperti istilah-istilah yang berkaitan dengan komputer, mouse menjadi tetikus, aneh kan...

Tapi untuk kasus seperti diawal tadi, lebih baik kita gunakan bahasa Indonesia yang good dan right, hahaha...

Jangan lupa baca edisi ke dua (Part 2 kalo kerennya..)
Read More......

Minggu, 09 Mei 2010

Kebanggaan Semu dan Kehancuran Generasi

Saat dalam perjalanan pulang dari kampus, di daerah lembah UGM, saya agak sedikit heran melihat didepan kok agak macet dan banyak motor berkerumun dipinggir jalan. Setelah agak mendekat baru terlihat bahwa kerumunan motor tersebut ternyata adalah serombongan anak SMP (wah, seharusnya kan anak SMP belum bole naik motor ya).

Rombongan tersebut ternyata sedang persiapan untuk konvoi keliling kota naik delman istmewa (wakkssss...). Anda pasti tau, mereka mau konvoi merayakan kelulusan mereka. Walaupun tidak seperti kakak2nya di bangku SMA yang cenderung tidak beradab, mereka lebih sopan. Baju masih utuh tidak dipilox (atau belum, hehe..) dan beberapa diantaranya memakai seragam batik, karena hari itu hari Jumat. Mungkin sayang kalo batiknya dicorat-coret, padahal masih bisa dipakai kondangan bareng emak. Ketua rombongan alias yang bakal jadi pembuka jalan juga tampak, karena sudah bawa bendera kebangsaaan.

Tadinya saya hanya menganggap ini adalah kenakalan remaja biasa. Walaupun kemudian setelah sampai rumah saya jadi bingung campur kaget, karena ternyata hari itu belum pengumuman kelulusan SMP, masih minggu depan. Lantas, kenapa mereka mau mengadakan konvoi????

Apa yang dibanggakan dari berkonvoi keliling kota sementara mereka sendiri belum tau bakal lulus atau tidak. Inikah mental anak sekarang? Yang penting happy dulu sebelum pengumuman takdir mereka. Takutnya kalau takdir sudah dibacakan, maka tidak bisa lagi ber-happy2 bareng teman2.

Hei anak muda, jalanmu masih panjang. Jangan terlena oleh nikmat dunia. Kerja keraslah, hiduplah sederhana, dan dan bersikaplah pantang menyerah. (sebuah nasihat yang sebenarnya lebih ditujukan untuk diri saya sendiri, haha...)
Read More......

Minggu, 25 April 2010

BANGSA PALSU dengan IJAZAH PALSU


Isu mengeneai pemalsuan ijazah memang sudah banyak terdengar di negeri ini. Mulai dari Ijazah SMA, Sarjana, Master, bahkan Doktor sangat mungkin untuk dipalsukan. Dengan berbekal sejumlah uang (tergantung tingkatan ijazah yang dipalsukannya), maka selembar ijazah dapat diperoleh.
Yang berikut ini mungkin tidak sekelas dengan pemalsuan ijazah Doktoral. Tapi tetap saja menarik untuk disimak bagaimana sebuah Ijazah TOEFL yang dikeluarkan oleh sebuah lembaga (yang ngakunya Lembaga Pendidikan) dapat dengan mudah kita atur skor TOEFL-nya sesuai dengan yang kita minta.

Berawal dari persyaratan Lulus yang meminta legalisir tes TOEFL dengan skor min 400 (sebenarnya sangat rendah dan mudah sekali dilewati), namun dengan ditambah banyaknya urusan untuk syarat lulus yang lain, syarat ini pun sering terlupakan. Akhirnya persyaratan ini baru benar2 diperhatikan (dan dilaksanakan) seminggu sebelum batas waktu pengumpulan syarat2 wisuda. Dengan waktu yang mepet, maka pencarian syarat inipun dimulai. Awalnya dengan mendatangi lembaga resmi yang menyelengarakan tes TOEFL yang berlokasi di suatu kampus negeri ternama. Ternyata jumlah peserta membludak, dan tidak dapat kesempatan untuk ikut tes. Yang didapat hanyalah jadi waiting list.
Akhirnya setelah dimusyawarahkan, maka lanjutlah pencarian tes TOEFL ke suatu lembaga yang memang dikenal hasil tesnya dapat diatur. Setelah menemukan tempatnya, maka langsung mendaftar dan tes saat itu juga. Bagian paling menyedihkan dimulai. Lembar jawab yang hanya fotokopian (diisi dengan bolpen), soal yang sudah usang (beberapa soal sudah dicoret2), tempat yang sangat tidak nyaman (meja kursi tidak terawat), dan yang paling parah adalah pada saat Listening.
Rekaman suara yang digunakan berasal dari tape compo tua, dengan spekear bawaan yang tiggal satu, satunya lagi pakai speaker tidak jelas. Suara yang sangat nge-bass, tidak terdengar jelas. Dan rekamannya kadang - kadang 'cegukan'. Akhirnya bagian Listening tersebut dipamungkasi dengan sangat apik. Rekaman suaranya mati. Padahal soal masih belum habis. Ditunggu... Tidak mau jalan lagi. Akhirnya ganti CD. Tapi tetap tidak mau jalan (yang rusak Tape-nya bung!!). Dan, bagian Listenig tersebut diselesaikan saat itu juga. Lanjut ke soal bagian selanjutnya. Saat semua soal sudah dikerjakan, dari pihak lembaga tersebut masih mencoba lagi soal Listening yang tersisa. Dan hasilnya.... Nihil. Tape sama saja tidak mau jalan. Akhirnya bagian yang kosong diisi dengan asal.
Esoknya hasil sudah keluar. Dan, hasilnya memang diatas 400, sesuai dengan perjanjian awal dengan lembaga tersebut. Biaya? Hanya Rp. 30.000,- (dari cerita teman yang lain, di lembaga lain dapat mematok harga Rp. 900.000,- !!!)

Apa yang kita dapat? Kepalsuan, Kemunafikan. Sesuai dengan mental hampir seluruh pejabat bangsa ini. Pantas saja Indonesia tertinggal.
Read More......

Kamis, 22 April 2010

Selamat Datang

Selamat datang di blog Otak Berontak, suatu blog yang didedikasikan untuk menyoroti masalah - masalah kehidupan sosial individu maupun masyarakat serta berbagai pola pikir berbeda dan radikal yang membuat otak kita menjadi sebuah otak yang memberontak!!! Read More......